Kawasan Wisata Pantai Watu Dodol merupakan pintu masuk ke Kabupaten Banyuwangi dari wilayah Kabupaten Situbondo. Nama Watu Dodol
sendiri merujuk kepada sebuah batu besar setinggi 6 meter yang
berlokasi tepat di antara kedua ruas jalan raya. Lokasi kawasan wisata
ini sekitar 5 kilometer dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Dalam bahasa Jawa, Watu memiliki arti Batu. Istilah Dodol dapat diartikan sebagai jenang. Jenang Dodol
dapat merujuk kepada makanan manis berbentuk persegi seukuran
kelingking. Dodol juga dapat berupa makanan dari ketan yang ditumbuk,
dibentuk lonjong seukuran telapak tangan, kemudian digoreng.
Keunikan Watu Dodol:
1. Watu Dodol merupakan batu karang berwarna hitam yang sangat keras
serta memiliki bentuk yang unik, yaitu bagian atasnya lebih besar
daripada dasarnya. Pada bagian selatan sisinya, tumbuh sebatang pohon
kelor yang menambah keunikan batu tersebut. Meskipun dulu terlihat
angker, tetapi kini Watu Dodol terlihat asri karena dihiasi taman
sebagai jalur hijau
2. Patung Gandrung
Patung Gandrung (tarian khas Banyuwangi) dengan tulisan Selamat Datang di Kabupaten Banyuwangi menjadi penghias gerbang masuk ke Kabupaten Banyuwangi.
3. Sumur air Tawar
Sumur air tawar berlokasi di area Pantai Watu Dodol. Penduduk setempat
membatasinya dengan dinding yang terbuat dari batu. Air tawar yang
dikeluarkan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
4. Gua Jepang
Gua Jepang digunakan sebagai benteng pertahanan pada masa Perang Dunia II serta digunakan untuk mengawasi setiap kapal yang melintasi Selat Bali.
Gua tersebut menghubungkan pintu gua dari sisi bukit menuju ke pintu
gua di puncaknya. Kondisi gua kini kurang terawat dan tertutupi
semak-semak sehingga sulit untuk ditemukan, kecuali bagi orang yang
sudah mengetahui dengan pasti lokasinya.
5. Wisata dan Peristirahatan tepi Pantai
Pantai Watu Dodol dilengkapi tempat peristirahatan sementara bagi
pengendara yang melintasi jalur Situbondo-Banyuwangi. Kawasan wisata
pantai ini dilengkapi fasilitas parkir yang luas, warung-warung yang
menyediakan makanan khas Banyuwangi, toko-toko yang menjual kebutuhan
sehari-hari dan telepon seluler, kamar mandi bagi wisatawan yang bermain
di pantai, dan persewaan perahu nelayan untuk ke tengah laut. Lokasi
pantai cukup rindang karena banyak ditumbuhi pepohonan. Selain dibatasi
laut di sebelah timur, lokasi wisata juga langsung berbatasan dengan
bukit dan hutan, serta dekat dengan lokasi Watu Dodol.
6. Makan di Puncak Bukit
Terdapat sepasang makam pada puncak bukit yang berlokasi tepat di
belakang pantai Watu Dodol (sisi barat Watu Dodol). Sepasang makam
tersebut dikeramatkan oleh berbagai kalangan, yaitu para penduduk
setempat maupun orang-orang dari luar daerah Banyuwangi. Tidak jarang
ada beberapa orang yang bertapa di lokasi makam tersebut.
Kondisi makam terawat baik. Sebuah kanopi bergaya China serta lantai
bertegel putih menambah kebersihan dan keindahannya. Untuk masuk ke
lokasi makam, disediakan tempat parkir luas yang dapat memuat belasan
mobil. Jalan masuk menuju makan dibangun dengan batu serta kavling untuk
mempermudah perjalanan pengunjung.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan laut serta Watu Dodol dari
puncak bukit, atau menikmati keasrian hutan yang dipenuhi satwa liar di
sisi yang lain.
Ciri khas budaya China kembali ditunjukkan dengan adanya sebuah kuil kecil di sisi makam yang ditujukan kepada Dewa Bumi Tu Di Gong serta dilengkapi wadah untuk menancapkan hio.
7. Upacara Puter Kayun
Upacara atau Ritual Puter Kayon merupakan sebuah festival penduduk setempat yang biasa dilakukan seusai Lebaran.
Upacara tersebut merupakan perwujudan syukur penduduk setempat karena
dapat melaksanakan Lebaran serta mengenang jasa Buyut Jakso, sesepuh
yang pertama kali membuka Kampung Boyolangu. Upacara dimulai dengan
mengarak tumpeng dan sesajian dari Boyolangu ke Pantai Watu Dodol.
Sesajian selanjutnya dilarungkan ke laut sementara Tumpeng dimakan bersama-sama
0 komentar:
Posting Komentar