Selasa, 04 November 2014

Pengembangan Ilmu Kedokteran

Perkembangan Ilmu Kedokteran

            Kata dokter sudah tidak asing di kuping kita. Banyak sekali dokter yang ada di dunia ini khususnya Indonesia. Bahkan Fakultas Ilmu Kedokteran sangat laris dan banyak diniminati oleh masyarakat di seluruh Indonesia.  Banyak sekali universitas sekarang yang membuka jurusan ilmu kedokteran. Sampai sekarang pun Fakultas Ilmu Kedokteran masih sebagai jurusan terlaris di Indonesia khususnya Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia. Sebagai murid SMA pun saya berminat untuk meneruskan ke Fakukltas Ilmu Kedokteran.
            Dokter sudah seperti pahlawan masa kini. Jika kita sakit pasti kita akan langsung menuju ke rumah sakit untuk menemui dokter. Lalu dokter akan memeriksa dan memberikan obat atau solusi agar pasien bisa sembuh. Maka dokter sangat berjasa bagi masyarakat. Jika tidak ada dokter maka siapa lagi yang akan menolong masyarakat ketika sakit?
            Untuk menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Dokter yang sukses yang ada sekarang-sekarang ini menempuh perjalanan yang panjang untuk menjadi dokter sukses. Mereka bersusah payah belajar ilmu kedokteran, menempuh pendidikan kedokteran selama bertahun-tahun lamanya. Untuk menjadi dokter umum saja harus menempuh pendidikan selama 6tahun. Untuk menjadi spesialis menempuh pendidikan 4tahun, mengambil sub spesialis menempuh pendidikan hampir 3tahun. Baru setelah itu menjadi seorang dokter yang profesional.
            Mengapa pendidikan kedokteran menempuh waktu sedemikian lamanya? Hal ini dikarenkan ilmu kedokteran bukanlah ilmu yang mudah.  Berdasarkan sejarah, hanya dokterlah yang dianggap mempraktikkan ilmu kedokteran secara harfiah, dibandingkan dengan profesi-profesi perawatan kesehatan terkait. Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara dan wilayah hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak mempraktikkan ilmu kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
           
PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Kedokteran adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang penyakit ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.

            Pendidikan kedokteran adalah proses pendidikan dokter untuk diterapkan di masyarakat. Pendidikan dan pelatihan ilmu kedokteran bervariasi di setiap negara, namun di hampir semuanya pendidikan ini dibuka mulai dari sekolah kedokteran atau fakultas kedokteran di tingkat universitas selama waktu yang ditentukan.
            Di Indonesia, pendidikan kedokteran dibuka di tingkat fakultas kedokteran universitas. Mahasiswa harus menempuh pendidikan strata-1 selama sekitar 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (SKed). Setelah itu untuk menjadi seorang dokter, mahasiswa harus mengikuti pendidikan profesi dokter selama 1,5 tahun. Ketika telah diambil sumpah, seorang dokter dianjurkan menjadi pegawai tidak tetap (PTT) pemerintah untuk disebar ke daerah selama waktu yang telah ditentukan. Seorang dokter umum dapat mengambil pendidikan spesialisasi sesuai pilihannya.Saat ini kurikulum pendidikan kedokteran di Indonesia menganut sistem pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem based Learning (PBL).
            Standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi yang disahkan Konsil.  Indonesia memiliki Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), yang dibentuk untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. KKI terdiri atas 2 bagian yaitu Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi. Bertanggung jawab pada presiden dan berkedudukan di ibukota Negara Indonesia.  Memiliki fungsi untuk fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan prakterk kedokteran dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan medis. Tugas KKI adalah meregistrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing.
Susunan organisasi Konsil Kedokteran Indonesia terdiri atas:
          Konsil Kedokteran
          Konsil Kedokteran Gigi.
Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi masing-masing terdiri atas 3 divisi yaitu:
          divisi registrasi,
          divisi standar pendidikan profesi,
          divisi pembinaan.
           
Setiap dokter harus memiliki surat tanda registrasi. Surat Tanda Registrasi adalah pencatatan resmi dokter dan dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu, serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan sesuai kompetensinya. Registrasi yang memenuhi persyaratan dan melewati proses verifikasi, konfirmasi, validasi dan penandatanganan oleh Registar maka terbitlah Surat Tanda Registrasi (STR). Surat Tanda Registrasi tersebut menjadi bukti tertulis yang diberikan oleh KKI bagi dokter dan dokter gigi.
   
KESEHATAN MASYARAKAT
   
Ilmu kedokteran sangat terkait dengan kesehatan masyarakat. Konsep kesehatan masyarakat visi terbesarnya yang dapat merubah sistem atau yang besar pengaruhnya dalam mempengaruhi kesehatan adalah faktor lingkungan diantara faktor-faktor prilaku, pelayanan kesehatan dan faktor hereditas. Paradigma atau pola pikir Kesehatan Masyarakat maupun Promosi Kesehatan adalah sama yaitu merubah lingkungan atau sistem tatanan kesehatan secara komprehensif atau holistik (menyeluruh).  Dengan kata lain peran Promosi Kesehatan dalam kesehatan adalah mengintervensi berbagai faktor derajat kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 

Seperti halnya ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat juga memiliki perkembangannya. Ilmu kedokteran adalah salah satu yang mempromosikan kesehatan masyarakat. Maka tidak ada salahnya jika saya membahas sedikit tentang perkembangan kesehatan masyarakat. Secara universal perkembangan Kesehatan Masyarakat dibagi menjadi 5 era, dengan dasar pembagian 5 unsur, yaitu unsur jangkuan dengan filosofi yang dianut dengan titik berat pelayanan, unsur penyelnggaraan pendidikan dan penelitian pengembangan, seperti yang ada di tabel berikut.
Unsur
Pengembangan
Empirical
Health Era
< 1850
Basic Science Era
(1850-1900)
Clinical Science Era (1900-1950)
Public Health Science Era
(1950-1900)
Political Science Era
> 1900
Titik Berat Pelayanan
Gejala-Gejala Penyakit
Bakteri & Penyakit
Pasien (Penderita)
Masyarakat/ penduduk
Masyarakat dan Lingkungan Kesehatan
Cara Penyelanggaraan Pendidikan
Mengikuti petunjuk secara mutlak dari pengajar
Diagnosa Laboratorium
Polikinilk/ Balai Pengobatan sebagai tempat praktik
Kelinik & balai Kesehatan Masyarakat dan masyakrakjat sebagai tempat praktik
RS Pendidikan dan daerah lokasi praktik
Penelitian dan Pengembangan
Pengalaman Empiris (historical)
Pengembangan Laboratorium
Pengembangan Iptek Kedokteran
Pengembangan masyarakat dan dengan pengembangan tolok ukur dan kreteria-kreteria
Selain pengembangan Iptek Kedokteran dan masy, juga dikembangankan bidang ilmu yang lain seperti ekonomi, sosial dan politik.
PERKEMBANGAN ILMU KEDOKTERAN
            Pada awalnya, sebagian besar kebudayaan dalam masyarakat awal menggunakan tumbuh-tumbuhan herbal dan hewan untuk tindakan pengobatan. Ini sesuai dengan kepercayaan magis mereka yakni animisme, sihir, dan dewa-dewi. Masyarakat animisme percaya bahwa benda mati pun memiliki roh atau mempunyai hubungan dengan roh leluhur. Ilmu kedokteran berkembang dari tahun-ketahun, masa-ke masa, dan zaman ke zaman.
Pada Zaman Pra-Sejarah

Penyakit merupakan masalah yang tidak dapat dihindari oleh manusia. Sakit/cacat adalah tantangan setiap peradaban. Strategi untuk memberi kepada hidup dan mati serta penderitaan. Ribuan tahun yang lalu fungsi penyembuhan menempati posisi utama. Pada saat itu penduduk sedikit, tempat tinggal terisolasi, mobilitas rendah. Hal ini dianggap dapat melindungi diri dari penyakit. Namun pada kenyataannya kekurangan nutrisi, kehidupan berpindah-pindah dan gangguan dari hewan buruan kemungkinan penyebab utama kematian.
            Pengobatan di zaman ini itu berdasarkan empiris, jamu, pembalut luka, pembatasan makanan. Praktek ini berdasarkan pada uji coba teknik dan resep yang sangat bermanfaat disebar- luaskan dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari adat istiadat. Di lain pihak penyakit yang datang tiba-tiba dan serius dianggap sebagai kekuatan supranatural, sebagai hukuman serta menimbulkan rasa takut dan kecemasan.
            Masyarakat pada zaman ini masih mempercayai dukun untuk menyembuhkan penyakit mereka. Mereka memilih dukun untuk melindungi masyarakat dari gangguan mahkluk halus, menjelaskan penyebab dan mengidentifikasi unsur penyakit, menghilangkan atau menetralisir efek penderita.
           
Pada Zaman Kuno

Andreas Vesalius
         Ilmu kedokteran berangsur-angsur berkembang di berbagai tempat terpisah yakni Mesir kuno, Tiongkok kuno, India kuno, Yunani kuno, Persia, dan lainnya. Sekitar tahun 1400-an terjadi sebuah perubahan besar yakni pendekatan ilmu kedokteran terhadap sains. Hal ini mulai timbul dengan penolakan–karena tidak sesuai dengan fakta yang ada–terhadap berbagai hal yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh pada masa lalu (bandingkan dengan penolakan Copernicus pada teori astronomi Ptolomeus. Beberapa tokoh baru seperti Vesalius (seorang ahli anatomi) membuka jalan penolakan terhadap teori-teori besar kedokteran kuno seperti teori Galen, Hippokrates, dan Avicenna. Diperkirakan hal ini terjadi akibat semakin lemahnya kekuatan gereja dalam masyarakat pada masa itu.
Galen
            Di Mesir dan Mesopotamia terlihat sebagai pengobatan yang bersifat transisi, berorientasi kepada kekuatan ilmu gaib dan agama. Untuk pertama kalinya ilmu klinik dan terapi dipertahankan, disebarluaskan dan diabadikan lewat tulisan. Dikenal ada sumhu (terpelajar) penyembuhan biasa + wabu (pendeta).
            Penulisan ilmu kedokteran di India dimulai pada zaman Vedic 1500-1800 S.M. berisi nyanyian yang disebut Atharta Veda, kemudian berkembang ke sistem yang lebih rasional disebut Ayur Veda yang tujuannya ke arah kesempurnaan moral. Kedokteran Hindu Kuno dikumpulkan dalam buku Caraka. Kesehatan dilihat dari keseimbangan elemen dalam tubuh (Dhatus), Mental sehat (Prasana). Bila tidak seimbang menimbulkan sakit. Tridhoshas – Dhatus (angin, air empedu, phlegm).
            Sejarah pengobatan Cina dimulai pada zaman kerajaan Shang (1763-1123 S.M.). Sakit: hukuman dari nenek moyang. Wu adalah orang yang memiliki keahlian menghilangkan penyakit. Kedokteran Cina dimulai pada Dinasti Han yang ditandai dengan tulisan Huang Ti Nei Ching. Prinsipnya keseimbangan dua prinsip berdasarkan alam yaitu Ying dan Yang dan skema pertukaran energi yang kompleks.
Avicenna
            Ilmu Kedokteran Yunani muncul pada abad ke-5 S.M. Pengobatan berorientasi pada Ilmu gaib dan keagamaan. Seorang peramal atau iatromatis menggunakan ilustrasi masa depan dengan menggunakan jimat. Hipocrates menulis 50 risalah menekankan faktor ekologis, ilmu epidemik laporan harian pasien. Rejim yaitu pentingnya diet dan gaya hidup. Prognosis ialah memprediksi evolusi penyakit. Kesehatan merupakan keseimbangan 4 (empat) Humoral yaitu darah, flegma, kuning empedu dan empedu hitam. Penyakit timbul apabila kehilangan keseimbangan. Tujuan dokter memperbaiki keserasian di antara Humor melalui: penggunaan makanan, latihan gerak dan obat yang diracik. Pendekatan tersebut bersifat konservatif. Kedokteran Yunani mendapat reputasi, meminta biaya atas jasa mereka, menetralkan posisi sosial, pelatihan kedokteran melalui magang. Sebelum Abad ke-5 S.M. mulai dikenal istilah anatomi. Orang Romawi menggunakan ukuran kesehatan masyarakat yang terkait: penyediaan air bersih, pembuangan sampah, dan perbaikan kebersihan pribadi.
            Di Roma seorang dokter Romawi abad ke-1 SM mengelompokkan kedokteran menjadi tiga bagian: Diet, Farmasi dan Bedah. Penyakit infeksi pengobatannya dilakukan dengan cara istirahat dan pembatasan makanan. Obat-obatan digunakan untuk memperbaiki keseimbangan.
Akhir Abad Pertengahan

William Harvey
            Ilmu kedokteran yang seperti dipraktekkan pada masa kini berkembang pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Inggris (oleh William Harvey, abad ke-17), Jerman (Rudolf Virchow) dan Perancis (Jean-Martin Charcot, Claude Bernard). Ilmu kedokteran modern, kedokteran "ilmiah" (di mana semua hasil-hasilnya telah diujicobakan) menggantikan tradisi awal kedokteran Barat, herbalisme, humorlasime Yunani dan semua teori pra-modern. Pusat perkembangan ilmu kedokteran berganti ke Britania Raya dan Amerika Serikat pada awal tahun 1900-an (oleh William Osler, Harvey Cushing).
Rudolf Carl Virchow
            Obat-obat asli atau jamu-jamu di Indonesia merupakan unsur penting dalam kehidupan masyarakat dan sampai sekarang masih digunakan di samping obat- obat super modern; penjual jamu gendong tidak hanya terdapat di desa-desa, tetapi banyak terlihat di kota metropolitan rnengedarkan obat minuman secara eceran; mereka berjalan kaki dari rumah ke rurnah dengan membawa bakul penuh dengan botol-botol yang cukup banyak jumlahnya. Selain penjual jamu gendong tersebut terdapat ahli-ahli patah tulang, ahli-ahli pijat dan toko-toko obat tradisional baik yang menjual obat-obat asli Indonesia, obat-obat asli Cina maupun asli India. Sehubungan dengan kekayaan akan obat-obat tradisional tersebut, maka Departemen Kesehatan mempunyai suatu Direktorat khusus untuk pengawasan, penelitian dan pengembangan obat-obat tradisional.
Sir William Osler
Dalam jaman penjajahan Belanda ilmu kedokteran dari Eropa dibawa ke Indonesia oleh dokter-dokter yang didatangkan untuk melayani kesatuan- kesatuan militer Belanda dan dipergunakan pula untuk pegawai-pegawai sipil mereka. Kekhawatiran tentang penjalaran penyakit cacar yang sangat berbahaya mendesak Belanda untuk mendidik tenaga pembantu untuk melaksanakan vaksinasi cacar, yakni "vaccinateur" atau juru-cacar. Menurut sejarah pendidikan dokter, yang pertama dididik dalam apa yang disebut "dokter djawa school" atau sekolah dokter jawa adalah "vaccinateur". Vaccinateur tersebut diberi pendidikan sederhana untuk pengobatan orang sakit, sehingga ia dapat pula berfungsi sebagai "dokter jawa".
           
Abad 20-21

           Kini, ilmu genetika telah mempengaruhi ilmu kedokteran. Hal ini dimulai dengan ditemukannya gen penyebab berbagai penyakit akibat kelainan genetik, dan perkembangan teknik biologi molekuler. Ilmu herbalisme berkembang menjadi farmakologi. Masa modern benar-benar dimulai dengan penemuan Heinrich Hermann Robert Koch bahwa penyakit disebarkan melalui bakteria (sekitar tahun 1880), yang kemudian disusul penemuan antibiotik (sekitar tahun 1900-an). Antibiotik yang pertama kali ditemukan adalah obat Sulfa, yang diturunkan dari anilina. Penanganan terhadap penyakit infeksi berhasil menurunkan tingkat infeksi pada masyarakat Barat. Oleh karena itu dimulailah industri obat.
            Sistem ilmu kedokteran yang paling berkembang selain sistem Barat adalah tradisi Ayurveda dari India dan pengobatan tradisional Tionghoa. Berbagai tradisi perawatan kesehatan non konvensional juga dikembangkan di dunia Barat yang berbeda dari ilmu kedokteran pada umumnya. Di berbagai tempat, sistem kedokteran Barat seringkali dipraktikkan bersama-sama dengan sistem kedokteran tradisional setempat atau sistem kedokteran lainnya, meskipun juga dianggap saling bersaing atau bahkan bertentangan.
            Ilmu kedokteran umumnya dianggap memiliki berbagai cabang spesialis, dari pediatri (ilmu kesehatan anak), ginekologi (ilmu penyakit pada wanita), neurologi (ilmu penyakit saraf), hingga melingkupi bidang lainnya seperti kedokteran olahraga, dan kesehatan masyarakat. Kedokteran veteriner atau yang lazim disebut kedokteran hewan adalah praktik kesehatan yang dikhususkan untuk spesies hewan dan merupakan ilmu kedokteran lainnya selain untuk manusia.
           
            Kedokteran berdasarkan bukti (evidence-based medicine) adalah tindakan yang kini dilakukan untuk memberikan cara kerja yang efektif dan menggunakan metode ilmiah serta informasi sains global yang modern.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | LunarPages Coupon Code